Sabtu, 14 Januari 2017

Save Islam Jawa (Kunjungan Museum Jawa Tengah Ronggowarsita)



Museum Ranggawarsito terletak di jalan Abdurrahman Saleh merupakan museum terlengkap di Semarang yang memiliki koleksi sejarah, alam, arkeologi, kebudayaan, era pembangunan dan wawasan nusantara. Dengan nama yang diambil dari nama salah satu pujangga Indonesia, Ranggawarsita, yang terkenal dengan hasil karyanya dalam bidang filsafat dan kebudayaan, museum ini menempati luas tanah 1,8 hektare, museum ini dibuka setiap hari pukul 08.00 sampai 16.00 wib. Berjarak kurang lebih 3 Km dari tugumuda. Dan dapat dijangkau dengan transportasi umum maupun pribadi. Nama Ranggawarsito diambil dari seorang salah satu pujangga Indonesia yaitu Raden Ngabeh Ranggawarsito 

Ini awal pertama kalinya saya mengunjungi museum Ranggawarsito, semua pasukan kelas MPI berkumpul di halaman museum, dan pas kebetulan bebarengan dengan adanya resepsi pernikahan di aula museum ini, sebelum masuk ke museum, harus bayar dulu, murah meriah hanya Rp.4000/orang. sebelum membayar saya sempatkan berfoto dulu di patung Ranggawarsito ini dia fotonya: 

foto patung Raden Ngabeh Ranggawarsita

selanjutnya, menuju loket masuk museum, dan memasuki gedung pertama belok kanan setelah melewati loket masuk, di gedung pertama terdapat Peta Budaya Jawa Tengah, didalam gambar sudah ada keterangan penjelasanya yaitu kusus di Pulau Jawa saja, ada culture Tegal, Samin, Pesisir Wetan (Timur), dan Pesisir Kulon (Barat), Banyumasan/Banyumas.

Peta Budaya Jawa Tengah

didepan peta tersebut disambut oleh 2 patung/arca yang diletakan di depan peta budaya jawa tengah tersebut, saya hanya memfotonya saja tidak tahu persis makna semuanya karena pada waktu itu belum ada Guide yang menjelaskan. ini arca/patung Durga Mahisasuwamardini, dan patung satunya lagi yaitu Prajnaparamita (madzab Budha) yang artinya Paramita yaitu kesempurnaan dalam kebijaksanaan dan merupakan salahsatu dari enam atau sepuluh sifat transedental manusia, arca Prajnaparamita dari Jawa Timur, Indonesia.

keteranganya
Durga Mahisasuramardini



setelah itu masuk disuatu ruangan yang berisi tentang tanah dan batu-batuan sedimen di berbagai wilayah Jawa Tengah salah satunya di Kebumen Jawa Tengah yaitu tanah dan batuan Karang Sambung, Kebumen. masih di satu ruangan menjauh sedikit terdapat beberapa alat musik seperti Sitter dan Gremaphone serta terdapat pula sebuah Batu yang ternyata itu adalah alat musik yaitu Terbang Lumut yang berasal dari Kalimantan Selatan, alat musik ini terbuat dari kayu dan kulit binatang, namun materialnya nampak seperti bebatuan kristal. ini dia fotonya: 
Terbang Lumut


lanjutkan perjalanan lagi menelusuri koleksi dari museum ini yaitu ada kerangka Gajah Asia dan patung Tida Dimensi Gajahnya, sepertinya populasi gajah makin menurun, sekarang hanya ada Gajah Asia dan Afrika, ukuran gajah Asia lebih kecil dari pda Gajah Afrika. maka harus dilestarikan. berikut fotonya: 
kerangka Gajah Asia
Lukisan 3D Gajah Asia




















kerangka tersebut salah satu Gajah Asia yang pernah hidup Kebun Binatang Tinjomoyo, Kodya Semarang sekitar tahun 80.an, di rekontuksi kembali oleh IKIP jurusan Biologi dan Museum Jawa Tengah Ranggawarsita. masih disekitarnya terdapat Fosil, yaitu sisa kehidupan masa lampau yang sudah membatu baik flora maupun fauna bahkan manusia. untuk lebh jelasnya berikut gambarnya sudah terdapat keterangan menganai Fosil: 


sedikit beralih ruangan, selanjutnya berada di nuansa Pra Sejarah, ada koleksi sejarah manusia purba, replika fosil tengkorak pra sejarah dan modern, zaman pra sejarah dulu belum mengenal pakaian, alat alat dll, hidup mengandalkan alam dan berburu untuk makan, bentuk fosil tengkoraknya pun sangat berbeda, manusia zaman pra sejarah fosil tengkoraknya kecil, itu menandakan volume otak kecil/sedikit yang artinya pemikiran masih jauh dari kata modern, sedangkan volume dari fosil tengkorak manusia modern lebih besar artinya manusia modern sudah jauh lebih baik pemikiranya. 





 kita beralih ke ruangan lain namun masih satu gedung yaitu ruang museum masa Hindu dan Budha. pada ruang ini terdapat patung/arca batu tulisan berbahasa sansekerta, replika candi borobudur, prambanan, patung dewa Ganesha, Wisnu DLL, ada DHYANI BUDHA AMITHABA (patung Budha bersila) dengan gerakan tangan yang masing masing memiliki makna tersendiri, semuanya berjumlah 5 patung. terdapat artikel tentang candi Dieng, Cetho dan Kalasan.
selanjutnya menuju gedung C yaitu, koleksi zaman kerajaan Islam, ada Masjid Demak, Menara Kudus, yang berhubungan dengan Islam, beberapa contoh wayang golek, pakaian pernikahan adat Jawa, Surakarta dll, alat kesenian Gamelan, Panggung kesenian calung, koleksi Keris, peralatan menangkap ikan, cara memasak tradisional menggunakan tungku dan kayu bakar.


sebagai orang Jawa tulen dari lahir, saya merasa kurang banyak informasi atau pengetahuan mengenai Islam Jawa itu sendiri, dari mata kuliah Islam dan Budaya Jawa ini saya sedikit sedikit mengetahui pengetahuan melalui museum Ronggowarsita ini, mulai dari zaman pra sejara, kerajaan islam serta zaman kemerdekaan dan modern. ibrah yang dapat diambil dari pengalaman ini adalah mengetahui kriteria wadon ayu dalam budaya jawa dan islam yaitu bahwa kodrat seorang perempuan ialah macak,masak, lan manak, yang artinya perempuan itu kodratnya harus bisa memasak untuk suami anak dan keluarganya, perempuan juga harus bisa macak, yang artinya berhias diri, terlihat indah bila di pandang karena wanita itu sangat istimewa di ciptakan oleh Allah SWT, bagaimana tidak istimewa, syurga saja dibawah telapak kaki ibu, ibu ialah seorang perempuan, betapa penuh perjuangan melahirkan seorang anak (manak). terima kasih untuk ibu kita Kartini pendekar kaum wanita, melalui beliau kususnya saya sendiri bisa merasakan adanya emansipasi wanita di zaman modern ini sehingga perempuan tidak dipandang sebelah mata saja. kodrat wanita memang seperti itu ya melahirkan, memasak, berhias diri, bahkan mengurus anak atau rumah, di zaman sekarang emansipasi wanita sudah merajalela, perempuan sudah bisa memimpin suatu kelompok, sudah bisa mandiri. 
#saveislamjawa #emansipasiwanita #sayaperempuanmandiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar