Nama: Erlina Handayani
NIM: 133311016/ KI 2A
Resnsi Buku / Review Book Studi Islam Kontemporer
Judul Buku : Studi Islam Kontemporer
Penulis : M. Rikza Chamami, M.Si.
Penerbit : Pustaka Rizki Putra
Tebal : 227 halaman
Tahun Terbit : Desember, 2012
Judul Buku : Studi Islam Kontemporer
Penulis : M. Rikza Chamami, M.Si.
Penerbit : Pustaka Rizki Putra
Tebal : 227 halaman
Tahun Terbit : Desember, 2012
Biografi Penulis Buku : M. Rikza Chamami, M.Si lahir di desa Krandon Kota Kudus 20 Maret 1980 dari pasangan Chamami Tolchah dan Masfiyah Masruhah. Dari pernikahannya dengan Yolha Ulfana dianugerahi dua anak yaitu Iqlima Naqiyya dan M. Ijlal Azamy . Pendidikan dasar mulai TK dan SD di Nawa Kartika Langgardalem Kudus. Setelah tamat SD, masih kembali menjadi siswa MI kelas 5 lagi di Madrasah Qudsiyyah Kauman Kudus. Setelah tamat kelas 6 MI, ia melanjutkan di MTs dan MA di almamater yang sama. Pendidikan non formal ditempuh di Madrasah Mu’awanatul Muslimah Kudus, Pondok Pesantren Darun Najah Jrakah Tugu Semarang dan kursus Bahasa Inggris LBPP LIA Candi.
Program S.1 ditempuhnya di IAIN Walisongo Semarang Jurusan Kependidikan Islam (KI) dan program minor pendidikan Bahasa Arab (PBA). Dalam waktu kurang dari empat tahun ia berhasil menyelesaikan kuliah S.1 dan mendapat predikat mahasiswa terbaik di jurusan Kependidikan Islam. Skripsi yang disusunnya dengan tebal 260 halaman berhasil mendapat penghargaan skripsi terbaik dalam Puslit Award. Selesainya itu, ia mengambil kuliah program Pascasarjana di IAIN Walisongo Program Studi Pendidikan Islam. Hanya dalam waktu dua tahun ia berhasil menyandang gelar Master Studi Islam (MSI) dengan predikat cumlaude dan sebagai mahasiswa terbaik S.2 Program Studi Pendidikan Islam.
Saat ini aktif sebagai Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang dan Sekretaris Laboratorium Pendidikan Fakultas Tarbiyah. Pengalaman kerjanya sebagai redaktur majalah Al-Mihrab 2004-2005, Staf Ahli KPID Jawa Tengah 2004-2006, Asisten Ahli KPI Pusat 2006-2009, Wakil Direktur Institute for Media and Local Democracy (ImeLD), Dewan Pakar Student Watch, Direktur Lembaga Pembangunan Intelektual dan Pendidikan (LePIP), Redaktur Newslatter Penyiaran, Staf Perpustakaan Fakultas Tarbiyah, Staf Ahli Jurusan Kependidikan Islam (KI), Editor Jurnal HARMONI Puslitbang Kemenag RI, Sekretaris Jurnal Pendidikan NADWA, Sekretaris Jurnal Budaya Jawa DEWARUCI, Litbang Jurnal EDUKASI dan Ketua Yayasan MAQDIS Foundation.
Kegiatan ilmiah dalam bentuk karya tulis selalu aktif dilakukan. Sebelum menjadi dosen sudah aktif menulis di beberapa media: Suara Merdeka, Radar Kudus, Solo Pos, Wawasan, Majalah Edukasi, Majalah Al Mihrab, Majalah Ma’arif dan jurnal-jurnal ilmiah. Buku ilmiah yang dihasilkan antara lain: demi IPNU (Aneka Ilmu Semarang, 2003), Mengendalikan “Syahwat Politik” Kiai NU (Aneka Ilmu Semarang, 2004), Pendidikan Kaum Sarungan (IPNU Press, 2009), Pendidikan Neomodernisme: Telaah Pemikiran Fazlur Rahman (Rasail Semarang, 2010), Inspirasi Spirit Isra’ Mi’raj Rasulullah SAW (Mubarok Press Kudus, 2011). Kemudian buku yang saya review ini yang berjudul Studi Islam Kontemporer (Pustaka Rizki Putra, 2012).
Kegiatan ilmiah dalam bentuk karya tulis selalu aktif dilakukan. Sebelum menjadi dosen sudah aktif menulis di beberapa media: Suara Merdeka, Radar Kudus, Solo Pos, Wawasan, Majalah Edukasi, Majalah Al Mihrab, Majalah Ma’arif dan jurnal-jurnal ilmiah. Buku ilmiah yang dihasilkan antara lain: demi IPNU (Aneka Ilmu Semarang, 2003), Mengendalikan “Syahwat Politik” Kiai NU (Aneka Ilmu Semarang, 2004), Pendidikan Kaum Sarungan (IPNU Press, 2009), Pendidikan Neomodernisme: Telaah Pemikiran Fazlur Rahman (Rasail Semarang, 2010), Inspirasi Spirit Isra’ Mi’raj Rasulullah SAW (Mubarok Press Kudus, 2011). Kemudian buku yang saya review ini yang berjudul Studi Islam Kontemporer (Pustaka Rizki Putra, 2012).
Buku yang saya review ini merupakan salah satu wujud untuk merespon kenyataan bahwa agama menjadi wujud penghambaan kepada Tuhan dan menjadi penguat untuk hidup saling berdampingan. Agama juga menjadi alat untuk menganalisis realitas sosial yang dinamis. Kondisi inilah yang mendorong perlunya membuat kontruksi baru dalam memaknai studi islam kontemporer. Catatan-catatan dalam merespon fakta studi islam ini berawal dari diskusi-diskusi ilmiah yang penulis lakukan selama kuliah.
Dalam buku ini menjelaskan tentang beberapa kajian keislaman yang di bahas melalui studi sejarah, fenomenologi, filsafat, pendidikan, dan budaya. Sehingga perlu difahami bahwa agama Islam diturunkan tidak hanya untuk satu kaum atau satu golongan saja, justru Islam diturunkan untuk seluruh alam ini. Buku Studi Islam Kontemporer ini terdiri atas 10 bab diantaranya:
Bab 1: Kebangkitan kebudayaan dan keilmuan: potret disintegrasi Abbasiyah yaitu membahas tentang munculnya dinasti-dinasti kecil di Barat maupun Timur Baghdad yang berusaha melepaskan diri atau meminta otonomi, perebutan kekuasaan oleh dinasti Buwaihi dari Persia dan Saljuk dari Turki di Baghdad, lahirnya perang salib antara pasukan Islam dengan pasukan salib Eropa. Terjadinya disintegrasi ini akan berimplikasi pada kehancuran konsolidasi politik dan niat untuk melakukan ekspansi. Dan sektor lain yang mengalami gangguan adalah pendidikan, budaya, ekonomi, politik dan lain-lain. Hal ini jelas akan berimplikasi pada pasang surutnya kebangkitan budaya dan keilmuan.
Bab 2: Kajian kritis dialektika fenomenologi dan islam yaitu membahas tentang pengertian fenomenologi yang berasal dari kata fenomen yang artinya gereja, yaitu suatu hal yang tidak nyata dan semua. Juga dapat diartikan sebagai ungkapan kejadian yang dapat diamati lewat indera. Fenomena memang menunjuk ilmu pengetahuan tentang apa yang tampak (phenomenon). Jadi seperti sudah tersirat dalam namanya, fenomenologi mempelajari apa yang tampak atau apa yang menampakkan diri sehingga dapat disebut fenomenon.
Bab 3: Filsafat materialisme Karl Mark dan Friedrick Engels yaitu bahwa Mark dan Engels adalah filsuf yang menggagas materialisme dialektis dan materialisme historis yang berkiblat pada Hegel secara kritis dengan melakukan rekonstruksi. Dan pengertian materialisme itu sendiri adalah sistem pemikiran yang meyakini materi sebagai satu-satunya keberadaan yang mutlak dan menolak keberadaan apapun selain materi.
Bab 4: Skeptisisme otentitas hadist: kritik orientalis Ignas Goldziher. Goldziher adalah seorang orientalis ahli tafsir dan hadist berasal dari Hongaria berkebangsaan Jerman. Dalam membuat kritik hadist, Goldziher masih memilah antara hadist dan sunnah. Ia menyatakan bahwa hadist bermakna suatu disiplin ilmu teoritis dan sunnah adalah kopendium aturan-aturan praktis. Satu-satunya kesamaan sifat antara keduanya adalah behwa keduanya berakturan turun-temurun.
Bab 2: Kajian kritis dialektika fenomenologi dan islam yaitu membahas tentang pengertian fenomenologi yang berasal dari kata fenomen yang artinya gereja, yaitu suatu hal yang tidak nyata dan semua. Juga dapat diartikan sebagai ungkapan kejadian yang dapat diamati lewat indera. Fenomena memang menunjuk ilmu pengetahuan tentang apa yang tampak (phenomenon). Jadi seperti sudah tersirat dalam namanya, fenomenologi mempelajari apa yang tampak atau apa yang menampakkan diri sehingga dapat disebut fenomenon.
Bab 3: Filsafat materialisme Karl Mark dan Friedrick Engels yaitu bahwa Mark dan Engels adalah filsuf yang menggagas materialisme dialektis dan materialisme historis yang berkiblat pada Hegel secara kritis dengan melakukan rekonstruksi. Dan pengertian materialisme itu sendiri adalah sistem pemikiran yang meyakini materi sebagai satu-satunya keberadaan yang mutlak dan menolak keberadaan apapun selain materi.
Bab 4: Skeptisisme otentitas hadist: kritik orientalis Ignas Goldziher. Goldziher adalah seorang orientalis ahli tafsir dan hadist berasal dari Hongaria berkebangsaan Jerman. Dalam membuat kritik hadist, Goldziher masih memilah antara hadist dan sunnah. Ia menyatakan bahwa hadist bermakna suatu disiplin ilmu teoritis dan sunnah adalah kopendium aturan-aturan praktis. Satu-satunya kesamaan sifat antara keduanya adalah behwa keduanya berakturan turun-temurun.
Bab 5: Telaah sosio-kultural: manhaj ahlul madinah dalam pembahasan ini terjadi perbedaan pendapat para ulama’ dalam menetapkan hukum islam. Nabi pernah bersabda bahwa suatu saat umatnya akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan. Hal ini menandakan bahwa terjadi perbedaan pendapat pada kaum Islam. Yang di pelopori oleh fuqaha al-sab’ah yaitu: Sa’id bin Musayyab, Urwah bin Zubair, Abu Bakar bin Abdurrahman, Ubaidillah bin Abdullah, Khorijah bin Zaid, Al-Qasim bin Muhammad, Sulaiman bin Yasar. Dua madzhab besar dalam hukum Islam adalah ahlul Hadits dan ahlul Ra’yi, yang pada akhirnya melahirkan madzhab Syafi’i, madzhab Maliki, Madzhab Hambali, dan Mazhab Hanafi.
Bab 6: Postmodernisme : realitas filsafat kontemporer membahas era postmodern yang ditandai oleh fenomena yang serba paradoksal. Postmodernisme identik dengan dua hal. Pertama, post-modernisme dinilai sebagai keadaan sejarah setelah zaman modern. Kedua, post-modernisme dipandang sebagai gerakan intelektual yang mencoba menggugat, bahkan mendekonstruksi pemikiran sebelumnya yang berkembang dalam bingkai paradigma pemikiran modern.
Bab 7: Potret metode dan corak tafsir Al-Azhar yang membahas tentang pengertian tafsir Al-Azhar karya Hamka yaitu salah satu tafsir karya warga Indonesia yang dirujuk atau dianut dari Tafsir Al-Manar karya Muhammad Abdu dan Rasyid Ridla. Ciri yang ada dalam tafsir karya Hamka tersebut nampak metode tahlili (analisis) bergaya tertib mushaf dan corak kombinasi al-Adabi al-Ijtima’i-Sufi.
Bab 8: Diskursus metode hermeneutika Al-Qur’an ini membahas tentang hermeneutika yang digunakan sebagai jembatan untuk memahami Islam secara exhaustive (menyeluruh), baik dari persoalan historis-sosiologi dan semiotis-kebahasan. Hermeneutika Al-Qur’an adalah salah satu metode untuk membedah kandungan makna ayat Allah ini dengan menyesuaikan konteks dan membuat ayat itu semakin kontekstual. Sehingga yang muncul adalah dialog Al-Qur’an antara teks dan konteks.
Bab 9: Jawa dan tradisi Islam penafsiran historiografi Jawa Mark R Woodward membahas tentang salah satu ciri Islam Jawa yang dikatakan oleh Mark R Woodward adalah kecepatan dan kedalamannya mempenertrasi masayarakat Hindu-Budha yang paling maju (sophisticated). Mark R Woodward juga sangat kritis terhadap karya Geertz. Mencari titik temu antara agama (Islam) dengan kultur (Jawa) menyimpan kekhawatiran laten akan berkurangnya otentisitas dan kemurnian ajaran agama itu.
Bab 10: Reinterpretasi profil peradaban Islam dalam pembahasan ini ditemukan peninggalan-peninggalan umat Islam pada masa dinasti-dinasti terdahulu berupa tempat tinggal ibadah, perpustakaan, bangunan istana dan tempat-tempat sosial. Disanalah gudangnya para ilmuan muslim yang tersohor dengan penemuannya, seperti al-Farabi, Ibnu Sina, al-Razi, Ibnu Rusyd, al-Ghozali dan masih banyak lagi.
Dalam buku Studi Islam Kontemporer ini tentunya terdapat kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan dari buku ini adalah dalam membahas suatu masalah lebih dijabarkan penyelesaiannya. Selain itu, tidak hanya fokus pada permasalahan Islam yang ada di Arab akan tetapi juga di Indonesia khususnya Jawa. Sumber yang digunakan dari banyak sumber, itu menjadikan kita lebih memahami. Sedangkan kelemahannya yaitu banyak kata-kata yang salah cetak atau masih menggunakan singkatan-singkatan yang tidak umum dan juga penggunaan kata-kata terlalu ilmiah, jadi sulit untuk dipahami. semoga bermanfaat. amin.
Bab 6: Postmodernisme : realitas filsafat kontemporer membahas era postmodern yang ditandai oleh fenomena yang serba paradoksal. Postmodernisme identik dengan dua hal. Pertama, post-modernisme dinilai sebagai keadaan sejarah setelah zaman modern. Kedua, post-modernisme dipandang sebagai gerakan intelektual yang mencoba menggugat, bahkan mendekonstruksi pemikiran sebelumnya yang berkembang dalam bingkai paradigma pemikiran modern.
Bab 7: Potret metode dan corak tafsir Al-Azhar yang membahas tentang pengertian tafsir Al-Azhar karya Hamka yaitu salah satu tafsir karya warga Indonesia yang dirujuk atau dianut dari Tafsir Al-Manar karya Muhammad Abdu dan Rasyid Ridla. Ciri yang ada dalam tafsir karya Hamka tersebut nampak metode tahlili (analisis) bergaya tertib mushaf dan corak kombinasi al-Adabi al-Ijtima’i-Sufi.
Bab 8: Diskursus metode hermeneutika Al-Qur’an ini membahas tentang hermeneutika yang digunakan sebagai jembatan untuk memahami Islam secara exhaustive (menyeluruh), baik dari persoalan historis-sosiologi dan semiotis-kebahasan. Hermeneutika Al-Qur’an adalah salah satu metode untuk membedah kandungan makna ayat Allah ini dengan menyesuaikan konteks dan membuat ayat itu semakin kontekstual. Sehingga yang muncul adalah dialog Al-Qur’an antara teks dan konteks.
Bab 9: Jawa dan tradisi Islam penafsiran historiografi Jawa Mark R Woodward membahas tentang salah satu ciri Islam Jawa yang dikatakan oleh Mark R Woodward adalah kecepatan dan kedalamannya mempenertrasi masayarakat Hindu-Budha yang paling maju (sophisticated). Mark R Woodward juga sangat kritis terhadap karya Geertz. Mencari titik temu antara agama (Islam) dengan kultur (Jawa) menyimpan kekhawatiran laten akan berkurangnya otentisitas dan kemurnian ajaran agama itu.
Bab 10: Reinterpretasi profil peradaban Islam dalam pembahasan ini ditemukan peninggalan-peninggalan umat Islam pada masa dinasti-dinasti terdahulu berupa tempat tinggal ibadah, perpustakaan, bangunan istana dan tempat-tempat sosial. Disanalah gudangnya para ilmuan muslim yang tersohor dengan penemuannya, seperti al-Farabi, Ibnu Sina, al-Razi, Ibnu Rusyd, al-Ghozali dan masih banyak lagi.
Dalam buku Studi Islam Kontemporer ini tentunya terdapat kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan dari buku ini adalah dalam membahas suatu masalah lebih dijabarkan penyelesaiannya. Selain itu, tidak hanya fokus pada permasalahan Islam yang ada di Arab akan tetapi juga di Indonesia khususnya Jawa. Sumber yang digunakan dari banyak sumber, itu menjadikan kita lebih memahami. Sedangkan kelemahannya yaitu banyak kata-kata yang salah cetak atau masih menggunakan singkatan-singkatan yang tidak umum dan juga penggunaan kata-kata terlalu ilmiah, jadi sulit untuk dipahami. semoga bermanfaat. amin.